KOPERASI AROMA OPTIMIS TARGET PEMBIAYAAN TAHUN 2024 CAPAI RP 1 MILYAR

Penulis : Iko Musmulyadi, Sociopreneur dan Pegiat Koperasi

Sebagai koperasi baru, dengan anggota terdaftar hingga saat tulisan ini dibuat KTA terakhir bernomor ABM-000111, itu artinya tercatat 111 orang. Serta siap mengucurkan pembiayaan sebesar Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) hingga akhir 2023. Adalah capaian yang luar biasa, dibandingkan dari bagaimana koperasi lainnya memulai dan bergerak, sejauh yang penulis pelajari.

Anggota Koperasi Aroma didominasi oleh warga Masyarakat Kota Bandung terdidik dan terpelajar. Kalangan professional yang diantaranya ada Komisaris BUMD, Direksi BUMD, Dosen, Guru, Birokrat, Pengusaha, dan Sebagian lagi para pelaku UMKM. Ini tentu menjadi modal sosial yang kuat bagi Koperasi Aroma, mengingat maju mundur pergerakan koperasi sangat-sangat tergantung dari keaktifan anggotanya. Pemahaman dan kesadaran anggota terhadap arti penting dan peran strategis koperasi dalam gerakan ekonomi kerakyatan.

Penulis menyadari, sejauh pengalaman mengelola koperasi bahwa kuantiti dan kualiti anggota adalah hal yang sangat krusial. Anggotanya banyak tapi tidak berkualitas, tidak terdidik, tidak teredukasi, atau tidak tercerahkan siap-siap saja Pengurus atau Pengelola akan direcoki dengan sesuatu yang tidak logis. Ada yang menuntut laporan keuangan lah, minta SHU lah, atau apalah gitu, padahal koperasi baru berjalan 3 bulan. Bagaimana ceritanya bisa bagi-bagi SHU. Itu yang penulis alami. Punya anggota tidak terdidik.

Dengan profil keanggotaan dari kalangan professional, Koperasi Aroma membangun optimisme. Optimis menjadi yang terbaik, menjadi yang terpecaya, dan menjadi koperasi teladan nasional. Penulis menargetkan di lima tahun pertama ini (2023-2028) Koperasi Aroma menjadi yang terbaik se-Bandung Raya, insya Allah.

Termasuk optimis menatap bisnis di 2024. Berbekal pergerakan Koperasi Aroma selama 2023 ini dan melihat antusiasme publik terhadap Koperasi Aroma, maka menyongsong 2024 Koperasi Aroma memiliki harapan bagus yakni tercapainya target pembiayaan sebesar Rp 1.000.000.000 (satu milyar rupiah).

Baca Juga  Biaya Admin Itu Riba?

Strateginya, selain melakukan edumotivasi semangat ber-Koperasi kepada anggota juga melakukan antisipasi untuk meminimalisir kredit macet. Dalam hal mengantisipasi kredit macet, Koperasi Aroma melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Pertama, seleksi peminjam yang ketat. Manajemen mesti melakukan proses seleksi yang ketat terhadap calon peminjam. Dengan memeriksa riwayat kredit, kemampuan membayar, dan stabilitas keuangan calon peminjam sebelum memberikan pinjaman.

Kedua, analisis kelayakan usaha. Manajemen melakukan analisis kelayakan usaha calon peminjam. Dengan memastikan bahwa usaha yang akan didanai memiliki prospek yang baik dan mampu menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membayar pinjaman.

Ketiga, diversifikasi portofolio. Sebisa mungkin, manajemen melakukan diversifikasikan portofolio pinjaman. Dengan tidak terlalu bergantung pada satu sektor usaha atau satu peminjam saja. Dengan demikian, risiko kredit dapat tersebar dan mengurangi dampak jika ada peminjam yang mengalami masalah.

Keempat, pengawasan dan monitoring. Manajemen melakukan pengawasan dan monitoring secara berkala terhadap peminjam. Dengan memantau perkembangan usaha mereka dan memperhatikan tanda-tanda potensial adanya masalah keuangan. Jika ditemukan masalah, manajemen segera mengambil tindakan yang diperlukan.

Kelima, edukasi keuangan. Manajemen memberikan edukasi keuangan kepada peminjam. Dengan mengedukasi mereka dalam mengelola keuangan dan memberikan pemahaman tentang pentingnya membayar pinjaman tepat waktu.

Keenam, penagihan yang efektif. Jika ada peminjam yang mengalami tunggakan, manajemen mesti melakukan penagihan dengan cara yang efektif. Dengan tetap berkomunikasi dengan peminjam, memberikan peringatan, dan cara musyawarah dan kekeluargaan. Selanjutnya, jika perlu, mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan.

Ketujuh, reservasi dana kerugian. Manajemen menyiapkan dana cadangan untuk mengatasi kemungkinan kredit macet. Reservasi dana kerugian ini dapat membantu mengurangi dampak keuangan yang ditimbulkan oleh kredit macet.

Kedelapan, penggunaan teknologi. Manajemen memanfaatkan teknologi dalam proses pengelolaan kredit. Dengan menggunakan sistem informasi yang dapat membantu memantau dan mengelola portofolio pinjaman dengan lebih efisien. Saat ini aplikasi IT-nya dalam proses pengerjaan.

Baca Juga  Menyiapkan Grand Opening Koperasi

Dengan menerapkan strategi dan antisipasi ini, berharap Koperasi Aroma dapat meminimalisir risiko kredit macet dan menjaga keberlanjutan keuangan koperasi.

Wallahu’alam

   by: Iko Musmulyadi, Sociopreneur dan Pegiat Koperasi