Koperasi, Silaturrahmi, dan Pejalan Kaki
Penulis : Iko Musmulyadi, Sociopreneur dan Pegiat Koperasi
Apa hubungannya Koperasi, Silaturrahmi, dan Pejalan Kaki?
Ada. Ketiganya terhimpun dalam diri Penulis. Suka ngurusi Koperasi, suka Silaturrahmi, dan suka Jalan Kaki.
Ber-Koperasi itu menyegarkan jiwa karena menghadirkan kebermanfaatan diri. Ber-Koperasi itu membangun sekaligus mengembangkan potensi dan kemampuan anggota secara khusus dan masyarakat secara umum. Ber-Koperasi juga, untuk mewujudkan dan menyehatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi rakyat. Ber-Koperasi meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan masyarakat secara aktif.
Ber-Silaturrahim menyehatkan ruhiyah karena mengamalkan sunnah Nabi. Selain bisa memperluas rezeki, bersilaturahmi juga bermanfaat dalam keberkahan umur. Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barangsiapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, serta dijauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi.” (HR. Al-Bazzar, Hakim)
Ber-Jalan Kaki itu menyehatkan raga, menguatkan otot-otot kaki, untuk menopang aktivitas fisik dalam menghidupkan bersilaturahim dan berkoperasi.
Menurut Asosiasi Jantung Amerika, berjalan kaki sama efektifnya seperti berlari dalam hal pencegahan penyakit jantung dan stroke. Aktivitas ini membantu mencegah penyakit jantung dengan menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol serta memperlancar sirkulasi darah.
Penulis menikmati mengelola Koperasi. Menikmati silaturrahim. Dan menikmati aktivitas berjalan kaki. Uniknya, perayaan Hari Pejalan Kaki Internasional sama persis dengan tanggal kelahiran Penulis yakni 22 Januari.
Hobi Silaturrahmi sejak dulu, sejak masa remaja, sejak SMP dan SMA. Masa remaja dulu di Jakarta rajin berjalan kaki untuk bersilaturrahmi kesana kemari baik untuk menemui keluarga atau kerabat dekat maupun teman-teman lama.
Pun sekarang. Hobi silaturrahim itu tak pernah hilang. Tiga tahun yang lalu Penulis mendirikan komunitas Forum Cilegon (FC) dengan niat memperbanyak silaturrahim, perkenalan, dan pertemanan baru dengan warga kota seluas-luasnya. Maka tagline-nya: Silaturrahim dan Kebermanfaatan Diri.
Terhimpun kurang lebih 3000 warga kota dalam 14 group whatsapp. Kala itu kapasitas WAG hanya muat 250 orang.
Mengenal ribuan warga kota dalam banyak WAG FC itu pengalaman spiritual dan sosial kemasyarakatan yang sangat luar biasa.
Tak sebatas itu, interaksi sosial media bersama warga kota dalam 14 WAG FC berlanjut dengan agenda kopdar. Penulis bersama seorang sahabat bersilaturrahim offline dengan mengunjungi warga yang tersebar di 8 kecamatan. Jumpa dan diskusi langsung dengan mereka, bahkan hingga 2-3 kali per kecamatan.
3000 warga kota dalam 14 WAG FC yang ini kemudian menjadi basis komunitas berdirinya Koperasi Syariah Forum Cilegon (KSFC). Sejarah KSFC bisa disaksikan dalam film dokumenter di youtube dengan klik kata kunci: Forum Cilegon.
Itu sekelumit bagaimana sebuah proses, dari Silaturrahmi menjadi Koperasi.
Dari KSFC ke Koperasi Aroma
Saat ini Penulis diamanahkan mengelola Koperasi Abadi Barokah Mulia atau disingkat Koperasi Aroma di kota Bandung.
Koperasi Aroma berbasis komunitas KBP yang beranggotakan sekitar 300 orang. Sebagai warga baru, tentu proses silaturrahim harus dilakukan.
Menambah pertemanan baru, sahabat baru, dan silaturrahim dengan warga kota Bandung seluas-luasnya mesti dilakukan. Terlebih dalam upaya mengembangkan koperasi.
Di kota dingin ini Penulis tinggal di jalan Martanegara no. 22 (M22), dan kantor Koperasi Aroma di Surapati Core C-26 (SC26).
Lagi-lagi, Penulis sungguh-sungguh menikmati ber-Koperasi, bersilaturahmi, dan berjalan kaki. Sudah lebih dari 3 bulan ini melakukan jalan kaki dari M22 ke SC26, pulang pergi setiap hari dengan total waktu tempuh 2 sampai 2,5 jam.
Ayo ber-Koperasi! Ayo bersilaturahmi! Ayo biasakan berjalan kaki! Ayo sehat jiwa, raga, sosial ekonomi!
Pergi ke Roma Berbelanja Tas
Tas Bundar Dari Kulit Ular
Koperasi Aroma Berbasis Komunitas
Ayo Mendaftar Agar Koperasi Besar
Wallahu’alam
by: Iko Musmulyadi, Sociopreneur dan Pegiat Koperasi